Membawa Nilai, Mewujudkan Cita: Refleksi atas Pesan Abah Kepala MTs Al-Fathimiyah untuk Calon Alumni
Dalam momen pembekalan Calon Alumni Angkatan XXV MTs Al-Fathimiyah, Abah Drs. KH. Tajudin Ahmad menyampaikan dua pesan yang begitu dalam, sederhana tapi mengandung makna yang sangat penting untuk menjadi bekal hidup para santri ke depannya: jangan lupakan jasa orang tua dan guru, serta lanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi dengan keseimbangan antara ilmu teknologi dan ilmu agama.
Pesan pertama, tentang menghargai jasa orang tua dan guru, bukan sekadar anjuran sopan santun. Itu adalah nilai fundamental dalam pendidikan pesantren dan madrasah. Orang tua adalah sebab lahir dan tumbuhnya anak dalam kasih sayang, sedangkan guru adalah sebab terbitnya cahaya ilmu di dalam hati. Melupakan mereka berarti mencabut akar dari keberkahan ilmu yang kita peroleh.
Dalam kehidupan modern yang penuh hiruk-pikuk, mudah sekali seseorang terseret oleh ambisi dan lupa daratan. Maka penting bagi calon alumni untuk selalu “menengok ke belakang” bukan untuk mundur, tapi untuk bersyukur. Kesuksesan akademik atau karier di masa depan tidak akan berarti jika tidak disertai adab kepada orang tua dan guru.
Sementara itu, pesan kedua adalah arahan visioner yang sangat relevan dengan zaman: melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi dengan tetap menjaga keseimbangan antara ilmu teknologi dan ilmu agama. Di era digital seperti sekarang, tantangan umat dan bangsa tidak hanya membutuhkan cendekiawan yang melek teknologi, tapi juga yang berakar kuat pada nilai-nilai moral dan spiritual.
Bukan berarti santri harus menjadi ustaz atau ulama saja, tapi santri harus mampu menjadi engineer yang jujur, dokter yang berakhlak, desainer yang bermoral, dan pemimpin yang bijak. Kombinasi inilah yang disebut Abah sebagai “sejalan, melanjutkan, dan seimbang”.
Dua pesan ini, jika ditanamkan dan dijalankan, akan menjadi kompas hidup bagi para alumni. Tidak hanya untuk mencapai kesuksesan pribadi, tapi juga menjadi pribadi yang bermanfaat bagi umat dan bangsa. Sebab, alumni sejati bukan hanya yang membawa ijazah, tetapi yang membawa nilai. (*)
Tentang Penulis
