
Puncak pelaksanaan ibadah haji telah selesai. Salah satu aktivitas wajib (wajib haji) dalam hajatan “akbar” tersebut adalah melempar jumrah. Ketika seluruh tahapan ibadah haji selesai, tidakkah Anda heran ke mana perginya kerikil-kerikil lempar jumrah?
Melempar jumrah berlangsung selama empat hari, yakni mulai tanggal 10 sampai 13 Dzulhijjah. Jamaah haji yang melakukan lempar jumrah pada tanggal 10 Duzlhijjah hanya melakukan jumrah aqabah, mulai sejak terbit matahari sampai terbitnya fajar tanggal 11 Dzulhijjah. Melemparkan kerikil sebanyak tujuh kerikil, satu per satu. Bila melemparkan tujuh kerikil sekaligus sama saja dengan satu lemparan.
Sementara pada tanggal 11, 12, 13 Dzulhijjah atau hari Tasyrik, jamaah haji melempar jumrah Jumrah Ula, Jumrah Wustha, dan Jumrah Aqabah. Melempar kerikil sebanyak tujuh kerikil, satu per satu sebanyak tujuh kali lemparan. Dari laman mediaindoensia.com, jumlah jemaah haji 2025, menurut laporan Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi, sebanyak 1,67 juta orang. Coba bayangkan, berapa banyak kerikil yang dilemparkan oleh seluruh jamaah haji.

Perjalanan Kerikil Lempar Jumrah
Dari tempo.co, lokasi pelaksanaan lempar jumroh berada di Jamarat, Mina, sebelah timur Kota Makkah, Arab Saudi. Di lokasi ini ada tiga tiang yang melambangkan setan. Jamaah haji melempari tiang-tiang ini sebagai bagian dari rangkaian lempar jumrah. Dengan 1,6 juta jamaah haji, sedikitnya ada 5 juta kerikil yang dilemparkan ke Jamarat. Tetapi Jamarat tak pernah penuh oleh kerikil. Kenapa bisa demikian?
Pemerintah Arab Saudi ternyata telah menerapkan manajemen logistik canggih sebagai antisipasi tiap kali musim haji tiba. Ini terlihat dari arsitektur Jamarat. Jamarat merupakan bangunan dengan tiga pilar panjang, menjulang di empat lantai, kedalamannya mencapai 15 meter. Jemaah haji dari seluruh penjuru dunia akan melempari tiang-tiang itu dengan kerikil.
Menurut Saudi Gazette -surat kabar harian ber-Bahasa Inggris di Arab Saudi- kerikil-kerikil itu akan terkumpul di satu tempat di ruang bawah tanah. Ada semacam ban berjalan yang mengangkut kerikil-kerikil tersebut untuk penyaringan dan pencucian agar debu dan kotoran hilang. Kemudian, batu-batu kecil itu diangkut ke tempat penyimpanan. Kerikil-kerikil itu akan siap untuk musim haji tahun depan.
Tiap kali menjelang musim haji, para pemangku kebijakan haji di Saudi menyebarkan sekitar 83.411 kantong kerikil ke 300 titik di sepanjang jalur pejalan kaki di Muzdalifah dan juga Jembatan Jamarat. Jadi, demikianlah perjalanan kerikil-kerikil lempar jumrah ibadah haji. Semoga bermanfaat. (*)