17 Januari 2025 22:09
Prof. DR. K.H. Said Aqil Siradj, MA mengulas cukup detail sejarah awal Islam seputar kelahiran Nabi Muhammad SAW. Menambah lengkap perspektif dan pengetahuan seputar Maulid Nabi Muhammad SAW.

Pada Kamis 3 Oktober 2024, Yayasan Pendidikan Islam Al-Fathimiyah (Yaspiyah) mengadakan peringatan Maulid Baginda Mulia Nabi Muhammad SAW.

Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW ini juga diselenggarakan bersamaan dengan Haul Ke-1 Al Maghfurlah Abah K.H. Zaenal Abidin Ahmad dan Harlah Ke-32 Yaspiyah. Acara dihelat mulai pukul 08.00 WIB, di Pendopo Mbah H. Ahmad Kasum.

Hadir sebagai penceramah adalah Prof. DR. K.H. Said Aqil Siradj, MA, ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) dua periode, yakni periode 2010-2015 dan 2015-2020.

Prof. DR. K.H. Said Aqil Siradj, MA, dalam taushiyahnya menyampaikan kondisi Bangsa Arab pra dan pasca kelahiran Baginda Mulia Nabi Muhammad SAW.

“Bangsa Arab pada masa sebelum Nabi Muhammad SAW lahir dikenal dengan masa jahiliyyah. Contoh, punya anak perempuan dianggap aib, dikubur hidup-hidup, perang antar suku bisa berlangsung puluhan tahun hanya karena masalah sepele.”

“Namun setelah Nabi Muhammad lahir dan menyampaikan risalah keislaman, derajat wanita perlahan-lahan mulai naik, ego kesukuan yang berlebihan mulai berkurang.”

Prof. DR. K.H. Said Aqil Siradj, MA mengulas cukup detail sejarah awal Islam seputar kelahiran Nabi Muhammad SAW. Menambah lengkap perspektif dan pengetahuan seputar Maulid Nabi Muhammad SAW.

Selain itu, Prof. DR. K.H. Said Aqil Siradj, MA juga menerangkan seputar ilmu laduni. Beliau menguraikan beberapa penggalan sejarah kehidupan K.H. Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, tokoh besar yang dianggap memiliki ilmu laduni.

Prof. DR. K.H. Said Aqil Siradj, MA menutup taushiyah dengan untaian doa untuk santri-santri Al-Fathimiyah.

“Mudah-mudahan santri Al-Fathimiyah yang hatinya bersih yang mendapatkan nur dari Allah, bisa mendapat ilmu laduni. Syaratnya bersih dulu hatinya.

“Mudah-mudahan santri Al-Fathimiyah ala barokatillah diberikan ilmu yang bermanfaat di dunia dan akhirat. Pesantren Al-Fathimiyah mampu menjadi benteng ahlussunnah wal jama’ah.”

Prof. DR. K.H. Said Aqil Siradj, MA tiba di Al-Fathimiyah sekitar pukul 10.30 WIB. Sebelumnya, sekitar pukul 09.00 WIB hadir di Al-Fathimiyah calon bupati Karawang Aep Syaepulloh, anggota DPRD Jabar Rahmat Hidayat Djati, dan anggota DPRD Kabupaten Karawang Umar Al Faruq. (ades)

Open chat
INFORMASI PENDAFTARAN
Assalamu'alaikum wr. wb...
Klik OPEN CHAT untuk Informasi PSB via Whatsapp