Pada peringatan Hari Guru Nasional tahun 2024 di Yayasan Pendidikan Islam Al-Fathimiyah (Yaspiyah), Senin 25 November 2024, seorang guru senior, Abah Muhammad Yunus, M.Pd, menceritakan suka duka selama mengajar.
Pertama keluar pondok langsung diminta oleh Al Maghfurlah Abah Drs. K.H. Zainal Abidin Ahmad, Lc mengajar di Al-Fathimiyah. Menurut Abah Unus, demikian sapaan akrab Beliau, banyak sekali sukanya daripada dukanya. Beliau sudah mengajar dari tahun 1996 sampai sekarang, sudah sekitar 28 tahun.
“Karena kita di sini sifatnya adalah pengabdian untuk nusa dan bangsa terutama kita mengabdi pada santri pondok pesantren. Karena sekolah kita berbasis pondok pesantren maka kita harus mengabdi. Sebenarnya banyak tawaran dari sekolah lain tapi tawaran itu saya abaikan, untuk mengajar dan mendidik santri yang awalnya hanya beberapa orang sekarang sudah ratusan orang,” ujar Abah Unus.
Beliau berpesan kepada seluruh guru di Indonesia, guru harus menjaga keikhlasan. Guru mengajar harus ikhlas, murid juga harus ikhlas. Guru mengajar dalam hal ini pengabdian. Pengabdian kepada nusa dan bangsa.
“Menurut saya tugas guru mencerdaskan bangsa. Saya kira itu yang harus diperhatikan. Bagaimanapun keadaan santri, kita harus mengikuti dan mengimbanginya. Ketika santri bermasalah kita harus mendampinginya. Ketika santri senang, kita pun juga ikut senang. Begitupun kalau santri sedih, kita juga ikut sedih.” (*)