Dalam perjalanan hidup pasti kita merasakan suka dan duka. Sama halnya dengan kita menjadi santri di pondok pesantren, sangat pasti bahwa kita akan merasakan atau menemukan suka dan dukanya berada di pondok pesantren. Tapi di balik itu semua pasti ada hikmah di dalamnya.
Di pondok pasti semuanya diatur. Dari kita bangun tidur sampai tidur kembali. Menurut saya ini adalah duka, karena pasti capek kan hidup selama 24 jam di lingkup yang sama, orang yang sama, dengan aturan pula. Tapi ingat di balik itu semua pasti ada hikmahnya. Apa hikmahnya? Hikmahnya adalah menjadikan kita orang yang disiplin, menghargai waktu, dan succes human in the future dan yang paling penting adalah mendapatkan ridho Kiai.
Di pondok juga tidak cuma duka tapi ada sukanya loh. Kita jadi mengenal ilmu-ilmu yang baru, mengenal teman-teman baru, punya pengalaman baru, dan yang paling indah adalah bisa ngaji langsung bersama Abah Kiai.
Memang kalau dilihat-lihat sekolah di luar itu lebih menyenangkan dan sangat seru. Tapi, ada tapinya nih. Belum tentu dengan kita sekolah di luar orang tua kita senang, orang tua kita ridho, dan lagi pula jiwa dan mental kita tidak dibentuk agar disiplin dan menghargai waktu.
Maka bersyukurlah dan berbanggalah kalian para santri yang sudah ditempatkan di tempat suci ini (pondok pesantren) karena hanya orang pilihan saja yang bisa bertahan di pondok pesantren. Bukan hanya dengan mental untuk bertahan di pesantren, tetapi banyak hal yang harus dipersiapkan.
Disebutkan dalam nadhom kitab Ta’lim Muta’alim:
اَلاَ لاَتَنَالُ الْعِلْمَ اِلاَّ بِســــِتَّةٍ
سَأُنْبِيْكَ عَنْ مَجْمُوْعِهَا بِبَيَانٍ
Ingatlah, kalian tidak akan mendapatkan ilmu kecuali dengan enam perkara
Aku akan memberitahumu dengan kumpulan penjelasan.
ذُكَاءٍ وَحِرْصٍ وَاصْطِبَارٍ وَبُلْغَةٍ
وَاِرْشَادُ اُسْتَاذٍ وَطُوْلِ زَمَانٍ
Yaitu cerdas, semangat, sabar, biaya, petunjuk ustadz dan lama waktunya.
Semoga melalui tulisan tentang suka dan duka menjadi santri ini, serta hikmah-hikmah dan motivasi yang tak terlalu banyak, dapat mengubah pandangan dan memotivasi pembaca semua, khususnya rekan-rekan sebaya untuk tertarik mondok. (*)
Opini Karya: Azkiya Al-Magvira Maudy – Santriwati Pesantren Al-Fathimiyah – SMK kelas X-1 |