Siang itu, matahari bersinar garang di langit yang tanpa awan. Panasnya menyengat, tapi di lapangan luas, para santri tetap berdiri tegap, berlatih tanpa henti. Keringat bercucuran di wajah mereka, membasahi seragam yang mereka kenakan. Namun, tidak ada yang mundur, tidak ada yang menyerah. Mereka berlatih untuk menyempurnakan setiap gerakan, demi penampilan Hari Santri Nasional yang semakin dekat.
Di bawah sinar matahari yang terik, langkah kaki mereka tetap kokoh. Suara lantang dari instruktur menyemangati mereka untuk terus maju. “Lagi, ulangi!” teriaknya, dan para santri patuh, mengulang setiap gerakan dengan semangat yang tak kunjung pudar.
Meski lelah, mereka tahu, usaha ini bukan sekadar latihan fisik. Ini adalah bentuk perjuangan, seperti semangat para santri zaman dahulu yang tak kenal lelah memperjuangkan ilmu dan agama. Setiap detik di bawah sinar matahari ini, mereka tanamkan dalam diri bahwa kerja keras hari ini adalah jalan menuju keberhasilan esok.
Angin berhembus pelan, sedikit menyejukkan, namun tidak cukup untuk meredakan panas yang membakar. Namun, bagi para santri, itu semua tak masalah. Mereka percaya, bahwa setiap tetes keringat yang jatuh di bawah terik matahari ini adalah bukti kesungguhan hati, dan di balik semua ini, prestasi besar sudah menunggu mereka di depan. (*)
Feature Karya: Kak Surya – Pembina Pramuka Putra |