Kenalin ini Cika. Dia bakal naik ke kelas VII. Cika ingin sekali mondok, dan memang atas kemauan orang tuanya juga. Saat Cika sampai ke pondoknya dia malah merasa tidak ingin mondok karena jauh dari orang tuanya.
Saat orang tua Cika pergi, Cika pun menangis dan ada pula santri yang menangis sampai teriak-teriak. Para santri baru pun mulai bersiap-siap ke masjid untuk melaksanakan shalat maghrib. Cika dan yang lainnya pun menangis saat shalat maghrib.
Cika berkenalan dengan santri yang lain. Ada santri namanya Sari dan Tami. Mereka berteman dengan Cika. Mereka bertiga selalu bersama-sama dan menangis bersama-sama.
Hari sudah malam. Para santri harus sudah tidur pada pukul 21.00 WIB. Para santri dibangunkan pukul 04.00 WIB untuk shalat tahajjud dan shalat subuh. Adapun yang memimpin shalat subuh adalah Abah Kyai dan Abah pun memberi saran agar betah di pondok.
Abah bilang harus punya tujuan dan niat yang sangat kuat, menghormati, mengahargai, dan melaksanakan tata tertib di pesantren. Selalu tekun dalam belajar, selalu memiliki sifat rendah hati, dan selalu sabar. Cika, Sari, dan Tami yang mendengar perkataan dari Abah Kyai tersebut mereka bertiga berpikir untuk betah di pondok. Demikianlah cara betah di pondok. (*)
Feature Karya: Laela Jauza, Santriwati Pesantren Al-Fathimiyah, Kelas VII A MTs. Al-Fathimiyah |